Senin, 13 Desember 2010


Hari Sabtu (11/12) lalu, Pee Wee Gaskins seharusnya manggung bersama band lainnya di acara Cola Cola Sunburst yang dihelat di Surabaya. Namun, rencana itu tiba-tiba batal karena ditakutkan adanya kerusuhan gara-gara isu Pee Wee Gaskins membakar bendera Bonek - supporter sepak bola Persebaya. Dan memang ketakutan itu menjadi kenyataan, sang road manager bernama Regi dikeroyok sejumlah orang.
"Dia (Regi) kan keluar dari mobil. Nah saat itu kondisinya kita mau ke arah lokasi Coca Cola Sunburst, niatnya pengen ngobrol dulu sama Bonek-Bonek itu. Cuma akhirnya baru ngelangkahin satu kaki tiba-tiba langsung dipukulin abis. Terus abis itu ya sudah, akhirnya diamanin ke polisi, kita bikin BAP juga, abis itu kita kembali ke Jakarta," tutur Sansan, sang gitaris di studio DAHSYAT, RCTI, Kebon Jeruk, Jakbar, Senin (13/12).
Atas pemukulan itu, Regi hingga saat ini masih berada di rumah sakit dan menjalani visum. "Cukup banyak lah luka-lukanya, cuma hasilnya belum keluar karena baru masuk. Kita bakal ngadain preskon dan sedetail-detailnya bakal kita kasih tahu di sana," sambungnya.
Ditegaskan Pee Wee Gaskins, mereka tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan 'oknum' di Facebook mengenai penyobekan maupun pembakaran bendera Bonek. Ia pun memaparkan tentang lagu Pee Wee Gaskins berjudul Dari Mata Garuda yang dibuat benar-benar dari hati.
"Ya kita kan sebenarnya band, dan band yang nggak pernah nyulut masalah dengan band lain, apalagi merobek bendera supporter bola suatu daerah. Itu sudah bener-bener di luar akal sehat dan keluar dari hati nurani lagi deh kayak gini. Ya makanya kita harus klarifikasi. Sisi baiknya, kita juga dapat full dukungan dari temen-temen, ya mudah-mudahan cepet kelar," kata Dochi.
Dan sebenarnya, lanjut Sansan, sebelum tiba di Surabaya pihaknya merasa gosip pembakaran bendera sudah clear. "Cuma karena ada informasi yang tidak disebar dengan baik, akhirnya ada salah paham. Kita bakal ngadain pertemuan sama mereka (Bonek) kalau keadaannya sudah dingin, ya nanti bakal dijelasin, soalnya kita - dua pihak ini korban," pungkas Sansan. (kpl/hen/boo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar